Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan
masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja
akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena
itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram
atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja, justru keinginan
untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta
bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu
wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk
terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah
pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para
remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini
telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara
bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat
penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama
dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Pengertian Narkoba
Narkoba adalah obat, bahan dan zat bukan makanan yang jika diminum,
dihisap, dihirup, ditelan atau disuntik berpengaruh pada kerja otak dan
sering menyebabkan ketergantungan.Akibatnya, kerja otak berubah.
Demikian pula fungsi vital organ lain seperti jantung, peredaran darah,
pernapasan, dan lain-lain.
Dampak bahaya Penyalahgunaan Narkoba :
Dampak Fisik :
1.Gangguan pada sistem saraf (neorologis) : kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan saraf tepi.
2.Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) : infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
3.Gangguan pada kulit (dermatologis) : penanahan, bekas suntikan dan alergi.
4.Gangguan pada paru-paru (pulmoner) : penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, penggesaran jaringan paru-paru, pengumpulan benda
asing yang terhirup.
5.Dapat terinfeksi virus HIV dan AIDS, akibat pemakain jarum suntik secara bersama-sama.
Dampak psikologis :
Berfikir tidak normal, berperasaan cemas, tubuh membutuhkan jumlah
tertentu untuk menimbulkan efek yang di inginkan, ketergantungan /
selalu membutuhkan obat.
Dampak sosial dan ekonomi :
Selalu merugikan masyarakat baik ekonomi, sosial, kesehatan & hukum.
Ciri-ciri penyalahguna Narkoba :
1. Perubahan fisik dan lingkungan sehar-hari : jalan sempoyongan;
penampilan dunguk; bicara tidakjelas; mata merah; kurus dan nyeri
tulang.
2. Perubahan psikologis :gelisah, bingung, apatis, suka menghayal, dan linglung.
3. Perubahan prilaku sosial :menghindari kontak mata langsung; suka
melawan; mudah tersinggung; ditemukan obat2an, jarum suntik dalam kamar/
tas; suka berbohong; suka bolos sekolah; malas belajar, suka mengurung
diri di kamar.
Faktor narkoba berbicara tentang farmalogi zat, yaitu
jenis dosis, cara pakai, pengaruhnya pada tubuh, serta ketersediaan dan
pengendalian peredarannya.
Dari sudut individu, penyalahgunaan
narkoba harus dipahami dari masalah perilaku yang kompleks, yang juga
dipengaruhi oleh faktor lingkungan.Lingkungan berbicara tentang
keluarga, kelompok sebaya, kehidupan sekolah, dan masyarakat.
Dari
ketiganya, yang terpenting adalah faktor individu. Seorang harus
bertanggung jawab atas perilakunya dan tidak boleh mempersalahkan orang
lain atau keadaan. Tanggung jawab adalah masalah pengambilan keputusan,
yang dilakukan atas pertimbangan mengenai apa yang baik dan buruk. Ada
lima faktor utama seorang menjadi rawan terhadap narkoba yaitu :
1 Keyakinan Adiktif
Keyakinan adiktif adalah keyakinan tentang diri sendiri, orang lain dan
dunia sekitar. Semua keyakinan itu menentukan kepribadian, dan
perilakunya sehari-hari. Beberapa keyakinan adiktif adalah harus
sempurna,harus menguasai dan mengendalikan orang lain, harus memperoleh
apa yang diinginkannya. Keyakinaan itu umumnya tidak disadari, seseorang
tidak akan mengatakan keyakinan itu kepada dirinya sendiri atau kepada
orang lain.
2 Kepribadian Adiktif
Beberapa ciri
kepribadian adiktif adalah teropsesi pada diri sendiri, kurangnya jati
diri, hidup tanpa tujuan, depresi yang tersembunyi, tidak mampu
mengatasi masalah dan kebutuhan pemuasan segera.
3 Ketidakmampuan Menghadapi Masalah
Seorang yang tinggal dalam keluarga dan masyarakat adiktif, memiliki
sedikit sekali orang-orang yang dapat menjadi teladan tentang bagaimana
menghadapi masalah dengan baik dan benar.Sebaliknya kebanyakan orang
lebih suka mencari penyelesaian masalah saat itu juga yang langsung
dapat memuaskan keinginannya.
4 Tidak Terpenuhinya Kebutuhan Emosional
Tidak Terpenuhinya Kebutuhan yang seharusnya seorang terima yaitu, rasa
aman, tujuan hidup, serta kegembiraan.Hal ini masih pula ditambah
ketidakmampuan seseorang mengatasi masalah, dan rasa nyaman pada adiksi.
5 Kurangnya Dukungan Sosial Tanpa adanya dukungan sosial yang
memadai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat, ketidakmampuan
menghadapi masalah menyebabkan mencari penyelesaian pada narkoba.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mulai menyalahgunakan
narkoba, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan ketergantungan.
Beberapa faktor penyebab penyalahgunaan narkoba diantaranya yaitu:
1. Faktor kepribadian
Beberapa hal yang termasuk di dalam faktor pribadi adalah genetik,
bilogis, personal, kesehatan dan gaya hidup yang memiliki pengaruh dalam
menetukan sorang remaja terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba .
Kurangnya Pengendalian Diri
Orang yang coba-coba menyalahgunakan narkoba biasanya memiliki sedikit
pengetahuan tentang narkoba, bahaya yang ditimbulkan, serta aturan hukum
yang melarang penyalahgunaan narkoba.
Konflik Individu/Emosi Yang Belum Stabil
Orang yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu
yang tidak biasa dalam menghadapi penyelesaian masalah cenderung
menggunakan narkoba, karena berpikir keliru bahwa cemas yang ditimbulkan
oleh konflik individu tersebut dapat dikurangi dengan mengkonsumsi
narkoba.
Terbiasa Hidup Senang / Mewah
Orang yang terbiasa
hidup mewah kerap berupaya menghindari permasalahan yang lebih rumit.
Biasanya mereka lebih menyukai penyelesaian masalah secara instan,
praktis, atau membutuhkan waktu yang singkat sehingga akan memilih
cara-cara yang simple yang dapat memberikan kesenangan melalui
penyalahgunaan narkoba yang dapat memberikan rasa euphoria secara
berlebihan.
2. Faktor Keluarga
Kurangnya kontrol keluarga
Orang tua terlalu sibuk sehingga jarang mempunyai waktu mengontrol
anggota keluarga. Anak yang kurang perhatian dari orang tuanya cenderung
mencari perhatian diluar, biasanya mereka juga mencari kesibukan
bersama teman-temanya.
Kurangnya penerapan disiplin dan tanggung jawab
Tidak semua penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh remaja dimuali
dari keluarga yang broken home, semua anak mempunyai potensi yang sama
untuk terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Penerapan disiplin dan
tanggung jawab kepada anak akan mengurangi resiko anak terjebak ke dalam
penyalahgunaan narkoba. Anak yang mempunyai tanggung jawab terhadap
dirinya, orang tua dan masyarakat akan mempertimbangkan beberapa hal
sebelum mencoba-coba menggunakan narkoba.
3. Faktor Lingkungan
Masyarakat Yang Individualis
Lingkungan yang individualistik dalam kehidupan kota besar cenderung
kurang peduli dengan orang lain, sehingga setiap orang hanya memikirkan
permasalahan dirinya tanpa peduli dengan orang sekitarnya. Akibatnya
banayak individu dalam masayarakat kurang peduli dengan penyalahgunaan
narkoba yang semakin meluas di kalangan remaja dan anak-anak.
Pengaruh Teman Sebaya
Pengaruh teman atau kelompok juga berperan penting terhadap penggunaan
narkoba. Hal ini disebabkan antara lain karena menjadi syarat kemudajan
untuk dapat diterima oleh anggota kelompok. Kelompok atau Genk mempunyai
kebiasaan perilaku yang sama antar sesama anggota. Jadi tidak aneh bila
kebiasaan berkumpul ini juga mengarahkan perilaku yang sama untuk
mengkonsumsi narkoba.
4. Faktor Pendidikan
Pendidikan akan
bahaya penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah juga merupakan salah
satu bentuk kampanye anti penyalahgunaan narkoba. Kurangnya pengetahuan
yang dimiliki oleh siswa-siswi akan bahaya narkoba juga dapat memberikan
andil terhadap meluasnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
5. Faktor Masyarakat dan Komunitas Sosial
Faktor yang termasuk dan mempengaruhi kondisi sosial seorang remaja
atnara lain hilangnya nilai-nilai dalam sebuah keluarga dan sebuah
hubungan, hilangnya perhatian dengan komunitas, dan susahnya berdaptasi
dengan baik (bisa dikatakan merasa seperti alien, diasingkan)
6. Faktor Populasi Yang Rentan
Remaja masa kini hidup dalam sebuah lingkaran besar, dimana sebagian
remaja berada dalam lingkungan yang beresiko tinggi terhadap
penyalahgunaan narkoba. Banyak remaja mulai mencoba-coba narkoba,
seperti amphetamine-type stimulants ( termasuk didalamnya alkohol,
tembakau dan obat-obatan yang diminum tanpa resep atau petunjuk dari
dokter, serta obat psikoaktif ) sehingga menimbulkan berbagai macam
masalah pada akhirnya
Akibat penyalahgunaan narkoba bagi pelajar
1 Bagi Diri Sendiri
a. Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja :
1) Daya ingat sehinnga mudah lupa
2) Perhatian sehingga sulit berkonsentrasi
3) Persepsi sehingga memberi perasaan semu.
b. Keracunan, yaitu timbul akibat pemakaian narkoba dalam jumlah yang cukup, berpengaruh pada tubuh dan perilakunya.
c. Overdosis, terjadi karena sudah lama berhenti pakai, lalu
memakai lagi dengan dosis yang dahulu digunakan. Overdosis dapat
menyebabkan kematian karena terhentinya pernapasan atau peredaran otak.
d. Gejala putus zat, yaitu gejala ketika dosis yang dipakai berkurang atau dihentikan pemakaianya.
e. Berulang kali kambuh, yaitu ketergantungan menyebabkan craving
(rasa rindu pada narkoba) walaupun telah berhenti pakai. Itulah
sebabnya pecandu akan berulang kali kambuh.
f. Gangguan
perilaku, yaitu sulit mengendalikan diri, mudah tersinggung, menarik
diri dari pergaulan, serta hubungan dengan keluarga terganggu. Terjadi
perubahan mental, gangguan pemusatan perhatian, motivasi belajar lemah.
g. Gangguan kesehatan, yaitu kerusakan atau gangguan fungsi organ
tubuh seperti, hati, jantung, paru-paru, ginjal, dan lai-lain,
h.
Kendornya nilai-nilai, yaitu mengendornya nilai-nilai kehidupan
agama, sosial-budaya, seperti seks bebas dengan akibat(penyakit kelamin,
kehamilan tak diinginkan). Sopan santun hilang. Ia menjadi asocial,
mementingkan diri sendiri, dan tidak mempedulikan kepentingan orang
lain.
i. Masalah ekonomi dan hukum, yaitu pecandu terlibat
hutang, karena berusaha memenuhi kebutuhannya akan narkoba. Ia mencuri
uang atau menjual barang-barang milik pribadi atau keluarga. Jika masih
sekolah, uang sekolah digunakan untuk membeli narkoba, sehingga
terancam putus sekolah, dan di tahan polisi atau bahkan di penjara.
EFEK SAMPING & CIRI – CIRI PECANDU NARKOBA
Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian,
pemakaian sebelumnya dan harapan pengguna. Selain kegunaan medis untuk
mengobati nyeri, batuk dan diare akut, narkotika menghasilkan perasaan
“lebih membaik” yang dikenal dengan eforia dengan mengurangi tekanan
psikis. Efek ini dapat mengakibatkan ketergantungan. tanda tanda fisik,
dapat dilihat dari tanda – tanda fisik si pengguna, seperti :
1. mata merah
2. mulut kering
3. bibir bewarna kecoklatan
4. perilakunya tidak wajar
5. bicaranya kacau
6. daya ingatannya menurun
Ada pun tanda – tanda dini anak yang telah menggunakan narkotik dapat dilihat dari beberapa hal antara lain :
1. anak menjadi pemurung dan penyendiri
2. wajah anak pucat dan kuyu
3. terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
4. matanya berair dan tangannya gemetar
5. nafasnya tersengal dan susuh tidur
6. badannya lesu dan selalu gelisah
7. anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua
Lalu bagaimana mengetahui bahwa anggota keluarga jadi pecandu obat
terlarang itu? Mardan Sadzali memberikan ciri-ciri yang mudah diketahui
pada pecandu narkoba.
• Pecandu daun ganja : Cenderung lusuh, mata
merah, kelopak mata mengattup terus, doyan makan karena perut merasa
lapar terus dan suka tertawa jika terlibat pembicaraan lucu.
•
Pecandu putauw : Sering menyendiri di tempat gelap sambil dengar musik,
malas mandi karena kondisi badan selalu kedinginan, badan kurus, layu
serta selalu apatis terhadap lawan jenis.
• Pecandu inex atau
ekstasi : Suka keluar rumah, selalu riang jika mendengar musik house,
wajah terlihat lelah, bibir suka pecah-pecah dan badan suka keringatan,
sering minder setelah pengaruh inex hilang.
• Pecandu sabu-sabu :
gampang gelisah dan serba salah melakukan apa saja, jarang mau menatap
mata jika diajak bicara, mata sering jelalatan, karakternya dominan
curiga, apalagi pada orang yang baru dikenal, badan berkeringat meski
berada di dalam ruangan ber-AC, suka marah dan sensitive.
CIRI-CIRI UMUM :
- Susah diajak bicara
- Mulai sulit untuk diajak terlibat dalam kegiatan keluarga
- Mulai pulang terlambat tanpa alasan
- Mudah tersinggung
- Mulai berani bolos
CIRI-CIRI PENYALAHGUNAAN NARKOBA :
Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari
- Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk
- Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci
- Sering menerima telepon atau tamu yang tidak dikenal
- Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di
dalam tas
- Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan dibagian tubuh
- Sering kehilangan uang/barang di rumah
- Mengabaikan kebersihan diri
Perubahan Perilaku Sosial
- Menghindari kontak mata langsung
- Berbohong atau manipulasi keadaan
- Kurang disiplin
- Bengong atau linglung
- Suka membolos
- Mengabaikan kegiatan ibadah
- Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
- Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau tempat-
tempat tertutup
Perubahan Psikologis
- Malas belajar
- Mudah tersinggung
- Sulit berkonsentrasi
DAMPAK PSIKOLOGIS & SOSIAL LAIN SECARA UMUM
- Emosi yang tidak terkendali
- Kecenderungan berbohong
- Tidak memiliki tanggung jawab
- Hubungan dengan keluarga, guru dan teman serta lingkungannya terganggu
- Cenderung menghindari kontak komunikasi dengan orang lain
- Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan
- Tidak peduli dengan nilai atau norma yang ada
- Cenderung melakukan tindak pidana kekerasan
RESIKO PEMULIHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
- Umumnya seorang pengguna Narkoba membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
pemulihan kondisi fisik, psikis dan sosial. Dalam tahap pemulihan untuk
kembali pada kondisi yang wajar, korban harus menjalani program rehabilitasi
- Dibutuhkan biaya yang besar, waktu, upaya, kerja keras, disiplin, niat yang
kuat dan kerjasama antara keluarga dan lembaga/pusat rehabilitasi untuk
pemulihan
- Tidak ada jaminan sama sekali bahwa ia tidak dapat kambuh/menggunakan lagi,
sekalipun seorang pecandu sudah pulih beberapa tahun. Pemulihan adalah
perjuangan seumur hidup.
Pencegahan penanggulangan Narkoba
Penggunaan narkoba tidak sesuai dengan ketentuan disebut penyalahgunaan
narkoba. Sangat memprihatinkan penyalahgunaan narkoba ini yang telah
menimpa generasi muda, mulai dari anak SD sampai perguran tinggi. Mereka
yang terkena penyalahgunaan narkoba akan mengalami ketidak seimbangan
emosi, kemauan. Pola penyalahgunaan narkoba mula mula di mulai dengan
bujukan, penawaran, ataupun tekanan dari seseorang atau kelompok yang
bersangkutan. Dorongan rasa ingin tahu, ingin mencoba dan atau ingin
merasakan maka anak mau menerima tawaran tersebut.
Dan hal ini makin lama makin ketagihan, sulit untuk menolak tawaran tersebut.
Korban-korban penyalahgunaan narkoba mulai sejak SD, SMP, SMA dan
bahkan ke perguruan tinggi, untuk itu perlu ada usaha pencegahan sedini
mungkin.
cara cara pencegahan meluasnya pengaruh penyalahgunaan
narkoba dikalangan pelajar. Dengan basis sekolah sebagai salah satu
aspek masyarakat yang menyiapkan warganya untuk masa depan. seperti
bersikap dan berperilaku positip, mengenal situasi penawaran/ajakan dan
terampil menolak tawaran/ajakan tersebut. Penyalahgunaan narkoba
merupakan masalah perilaku manusia bukan semata-mata masalah zat atau
narkoba itu sendiri. Maka dalam usaha pencegahan meluasnya pengaruh
penyalahgunaan narkoba itu perlu pendekatan tingkah laku. Tentu saja hal
ini perlu selektif, jangan sampai terjadi sebaliknya. Karena dorongan
rasa ingin tahu justru terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Maka
dikembangkanlah cara belajar hidup bertanggung jawab. Dan menangkal
terjadinya kekerasan akibat penyualahgunaan narkoba. Cara yang harus
dilakukan adalah DARE (Drug Abuse Resisstance Education Program ), yang
populer di Amerika Serikat pada sekarang ini.
Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba
Penanggulangan Narkoba
Penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba saat ini menjadi masalah
yang sangat memprihatinkan dan semakin meningkat serta merupakan masalah
bersama antara yang melibatkan pemerintah dan masyarakat sehingga
memerlukan suatu strategi yang melibatkan seluruh bangsa dalam suatu
gerakan bersama untuk melaksanakan strategi dalam menanggulangi Narkob
di negara kita ini. sebagai berikut:
1. Bidang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.
Mencegah penyalahgunaan narkoba dengan meningkatkan kapasitas pada
bidang terkait, meningkatkan kualitas seorang aparat, n menumbuhkan
kesadaran, kepedulian dan peran aktif seluruh masyarakat melalui
lembaga keagamaan, organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, pelajar,
mahasiswa dan pemuda, pekerja, serta lembaga-lembaga lainnya yang ada
di masyarakat. (Pendidikan, Kesehatan sosial, Sosial-Akhlak,
Sosial-pemuda & OR Ekonomi-Tenaga Kerja). Mencegah terjadinya
penyalahgunaan dan perredaran gelap, dengan upaya-upaya yang berbasiskan
masyarakat mendorong dan menggugah kesadaran, kepedulian dan peran
serta aktif seluruh komponen masyarakat dengan motto yang menjadi
pendorong semangat adalah ”Mencegah Lebih baik Daripada Mengobati”
menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor yang mendorong timbulnya
kesempatan atau peluang untuk melakukan penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkoba, dengan usaha kegiatan n menciptakan kesadaran,
kepedulian, kewaspadaan, prilaku dan hidup sehat tanpa narkoba.
Strategi Nasional Usaha Promotif
Usaha-usaha promotif dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan pembinaan dn
pengembangan lingkungan masyarakat bebas narkoba, pembinaan dan
pengembangan pola hidup sehat, beriman, kegiatan positif, produktif,
konstruktif dan kreatif.
Strategi nasional untuk komunikasi, Informasi dan Pendidikan Pencegahan.
Pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama diarahkan kepada generasi
muda (anak, remaja, pelajar, pemuda, dan mahasiswa). Penyalahgunaan
sebagai hasil interaksi individu yang kompleks dengan berbagai elemen
dari lingkungannya, terutama dengan orng tua, sekolah, lingkungan
masyarakat dan remajapemuda lainnya, oleh karena itu Strategi informasi
dan Pendidikan Pencegahan dilaksanakan melalui 7 (Tujuh) jalur yaitu
o Keluarga, dengan sasaran orang tua, anak, pemuda, remaja dan anggota keluarga lainnya.
o Pendidikan, sekolah maupun luar sekolahdengan kelompok sasaran
gurutenaga pendidikan dan peserta didikwarga belajar baik secara
kurikuler maupun ekstra kurikuler.
o Lembaga keagamaan, engan sasaran pemuka-pemuka agama dan umatnya.
o Organisasi sosial kemasyarakatan, dengan sasaran remajapemuda dan masyarakat.
o Organisasi Wilayah Pemukiman (LKMD, RT,RW), dengan sasaran warga terutama pemuka masyarakat dan remaja setempat.
o Unit- unit kerja, dengan sasaran Pimpinan, Karyawan dan keluargannya.
o Mass Media baik elektronik, cetak dan Media Interpersonal (Talk show
dan dialog interaktif), dengan sasaran luas maupun individu.